cara ternak kambing pola hcs terbaru

Advertisement
Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis peternakan dan pertanian yamg mereka geluti. Menjalankan tradisi yang sudah ada dengan ilmu pengetahuan seperlunya, itulah yang mereka terapkan tanpa disertai dengan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil agar lebih maksimal.
Salah satunya adalah PT. Hidup Cerah Sejahtera (HCS) yang berkantor pusat di kota Sidoarjo, seringkali mengadakan pelatihan dengan maksud agar para petani/peternak benar-benar dapat menikmati hasil yang maksimal. HCS dengan visinya untuk bersama-sama sukses, dengan cita-cita dan harapan, serta cahaya bagi kita untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik dan sentosa, mempunyai misi :
  • memberikan kesadaran untuk menjadi SDM yang profesional dan bertaqwa
  • Mencerdaskan dan meningkatkan perekonomian bangsa
  • membentuk etos kewirausahaan.
  • Membantu masyarakat untuk menemukan potensi usaha di lingkungan sendiri
Pola pertanian yang dikembangkan HCS untuk menciptakan sebuah sinergi/saling mendukung antara pertanian, peternakan dan perikanan dan ini adalah murni pola organik yang tentu akan menghasilkan limbah organik yang sangat bermanfaat bagi lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari sawah yang berupa jerami akan sangat bermanfaat untuk bahan pokok pakan ternak. Demikian juga limbah organik yang dihasilkan ternak akan sangat bermanfaat untuk bahan dasar pupuk pertanian atau bahan pokok pakan ikan budidaya.
Dengan begitu akan menghasilkan siklus makanan yang berkesinambungan antara pertanian, peternakan dan perikanan. Jika itu terjadi maka akan banyak sekali biaya yang bisa dihindari, seperti biaya untuk pembelian pupuk urea tanpa mengurangi jumlah hasil produksi, bahkan meningkatkan hasil sampai mendekati dua kali lipat yang akhirnya keuntungan akan makin meningkat pula. Limbah (jerami/kotoran ternak) yang biasanya tidak bermanfaat akan sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat.


Untuk pertanian, dengan pola yang dikembangkan HCS, maka :
  1. Meningkatkan hasil panen 40 – 100%.
  2. Mencegah gugur bunga dan buah.
  3. Memperkuat jaringan akar dan batang.
  4. Berfungsi sebagai katalisator, sehingga mengurangi pupuk dasar sampai 80%
  5. Meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit terutama fungi/cendawan
  6. Mempercepat panen untuk tanaman semusim
  7. Memperpanjang masa produktif tanaman yang sedang berproduksi, untuk tanaman yang tidak habis panen. Misal: tomat, cabe, kacang panjang, mentimun dll.
  8. Sangat baik untuk diterapkan pada proses persemaian dan pembibitan.
  9. Setelah 6 periode tanam tidak perlu lagi menggunakan pupuk kimia/urea.
  10. Pada periode tanam pertama, pemakaian urea dikurangi 70%, pada periode tanam ke-2 pemakaian urea dikurangi 80% dan pada periode tanam ke-3 sampai ke-6 dikurangi 90%, dan pada periode tanam berikutnya sudah tidak perlu lagi memakai urea 100%.
  11. Perawatan tanaman lebih mudah.
  12. Segala jenis hama lebih terkendali.
  13. Hasil panen meningkat tajam dari periode tanam sebelumnya
  14. Biaya perawatan/pemupukan lebih rendah
  15. Keuntungan makin berlipat.
Masih sangat terbuka peluang bagi kita untuk menggeluti bisnis pertanian/peternakan ini, terutama penggemukan kambing gibas secara lebih profesional karena mempunyai potensi penghasilan  yang cukup besar asalkan dikelola dengan serius disertai dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang cukup untuk beberapa hal yang berkaitan dengan bisnis penggemukan kambing gibas ini. Tentu kita harus rajin mencari inovasi-inovasi baru tentang metode penggemukan kambing gibas melalui berbagai macam sumber, terutama dari pelatihan-pelatihan yang mungkin diselenggarakan oleh dinas terkait, atau perusahaan-perusahaan yang peduli dengan hal ini.

HCS telah banyak berkiprah untuk menjadikan peternak benar-benar menikmati hasil secara maksimal melalui pelatihan-pelatihan yang sering diadakan dengan teknik-teknik terbaru untuk meningkatkan hasil dengan lebih cepat tanpa menggunakan bahan kimia. Teknik yang digunakan tergolong masih sangat jarang digunakan di kalangan peternak, karena tergolong cara baru yang justru akan menghasilkan simbiosis mutualis antara peternakan dan pertanian, dan benar-benar dapat menghindarkan kebiasaan serta ketergantungan terhadap pestisida dan lain-lain yang justru akan sangat merugikan dalam jangka waktu panjang.


Teknik ini harus melalui beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh peternak agar dapat mengaplikasikan secara cermat untuk hasil maksimal. Penggunaaan HCS SOC (Suplemen Organik Cair) mutlak diperlukan untuk setiap langkah-langkah aplikasi agar hasil bisa maksimal. HCS SOC sendiri adalah nutrisi bio organik yang banyak mengandung multivitamin, mineral alami dan probiotik yang telah dikembangkan dengan teknologi matrix agar pelipatgandaan probiotik didalamnya mampu melawan hampir semua jenis bakteri patogen.

Dengan demikian, penggunaan HCS SOC dijamin mampu menghilangkan bau kotoran dari ternak apapun. Dengan kotoran yang tak berbau, maka peternak tidak perlu lagi di demo oleh lingkungan, sebagaimana yang sering terjadi, karena masalah kotoran yang berbau dan juga lingkungan jadi lebih sehat, ternak juga lebih sehat, dan kita semua sehat. Sedangkan manfaat HCS SOC untuk hewan ternak adalah :
  1. Menyehatkan ternak.
  2. Mengurangi biaya produksi dan pemeliharaan
  3. Mengurangi stress dan menambah daya tahan terhadap penyakit
  4. Meningkatkan antibodi pada ternak
  5. Menyeimbangkan mikroorganisme dalam rumen hewan dan meningkatkan nafsu makan
  6. Mempercepat pertumbuhan ternak
  7. Meningkatkan kesuburan dan meningkatkan produksi daging
  8. Mengurangi angka kematian pada anak ayam dan mempercepat penyembuhan luka.
  9. Mempertinggi kwalitas pada telur, untuk ayam atau bebek petelur.
Ø  Langkah-langkah yang dibutuhkan



1.    Pembuatan kandang
Model kandang memang agak berbeda dengan kandang pada umumnya, terutama pada cara memberi makan dan penampungan kotoran. Kandang dibuat sedemikian rupa agar pada saat makan posisi tubuh kambing benar-benar dalam posisi yang baik, yaitu kaki depan kambing harus bertumpu pada pijakan yang dibuat setinggi kurang lebih 30 cm dari lantai kandang, dengan maksud agar proses metabolisme lebih cepat dan sempurna.
Penampungan kotoran juga di design khusus agar kotoran yang dihasilkan bisa dengan mudah dibersihkan untuk dikumpulkan agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang tentu sangat bermanfaat untuk mengganti pupuk-pupuk kimia. Tak kalah pentingnya juga, agar urine bisa ditampung dengan cara sedemikian rupa, karena fungsi urine sendiri juga sangat bermanfaat untuk pertanian. Disamping bisa digunakan pupuk, juga bisa digunakan sebagai pestisida kultur.

cara ternak kambing pola hcs terbaru

cara ternak kambing pola hcs terbaru
Oleh karena itu dengan adanya pola penggemukan kambing pola HCS  ini akan sangat  berdampak positif terhadap pertanian. Ukuran kandang yang paling ideal adalah 3 meter x 1,5 meter untuk 10 ekor kambing, karena jenis kambing gibas adalah jenis kambing kelompok, maka ukuran yang terlalu lebar hanya akan memboroskan ruangan, sekaligus akan banyak kalori dalam tubuh ternak/kambing yang terbuang sia-sia karena berlarian kesana-kemari. Kandang yang terlalu luas, juga akan memberi ruang pejantan untuk bertempur, hal ini justru akan membahayakan keselamatan kambing itu sendiri.




2.    Pemilihan bibit.
Pada saat memilih bibit memang harus berhati-hati dan teliti, karena kesalahan dalam pemilihan bibit akan berpengaruh pada hasil akhir yang bisa dinikmati oleh peternak. Bakalan kambing jantan muda lebih cocok untuk digemukan daripada kambing betina, sebab pertambahan berat badan kambing jantan lebih cepat dan harga daging juga lebih mahal.
Disamping itu, kambing betina masih diperlukan untuk pembiakan anak (breeding farm). Kambing paling responsif terhadap pakan sejak masa lepas susu (sapih), yaitu saat berumur 6 – 8 bulan sampai ternak mengalami dewasa kelamin atau berumur 10 – 12 bulan. Ada beberapa kriteria/karakteristik kambing bakalan yang baik  yang harus diperhatikan dalam memilih agar benar-benar mendapatkan sesuai yang diharapkan. Adapun kriteria yang harus diperhatikan adalah sbb:
  • Mata (pilih mata yang bening, mata bersinar cerah, tajam, bukan yang kemerahan)
  • Mulut (pilih yang bersih dan tidak berlendir, bentuk lebar dan papak/tumpul)
  • Tulang belakang (lebar, bentuk yang lurus, tidak melengkung ke bawah)
  • Wilayah dada (bentuknya agak menonjol)
  • Ekor besar/deg (bentuk yang melebar, bukan yang berbentuk seperti cambuk) serta bulunya halus dan mengkilap
cara ternak kambing pola hcs terbaru

cara ternak kambing pola hcs terbaru
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk yang ekornya berbentuk cambuk, hasilnya tidak bisa maksimal, kecepatan pembentukan daging terlalu lamban. Sedangkan untuk yang ekor gemuk (deg) telah dirasakan oleh beberapa peternak, bahwa hasilnya lebih maksimal dan target penggemukan selama 4 bulan bisa terwujud.
Perlu diperhatikan bahwa untuk pemilihan bibit, usia kambing harus sudah mencapai minimal 5 bulan, dengan pertimbangan bahwa mulai usia 5 bulan, tubuh kambing telah berkonsentrasi pada pembentukan daging, sehingga akan lebih mudah digemukkan. Jika usia kambing masih di bawah 5 bulan, tubuh kambing masih dalam proses pembentukan tulang, sehingga untuk digemukkan akan memakan waktu yang lebih lama, dan tentu akan mempengaruhi perputaran modal yang telah kita keluarkan dan biaya pakan perhari akan makin membengkak. Terlalu lama memelihara akan berakibat pada perputaran modal yang kurang cepat, biaya operasional akan semakin tinggi, dan mempengaruhi profit yang akan kita terima. Perlakuan awal terhadap kambing sebelum dipelihara :
a.    Di suntik antibiotik (wajib)
b.    Di suntik vitamin b kompleks (wajib)
c.    Dikasih obat cacing (wajib)
d.    Dipotong bulunya (klo perlu/lihat kondisi)
e.    Dimandikan (klo perlu/lihat kondisi)
Dan untuk memudahkan antisipasi terhadap kemungkinan penyakit yang ada pada kambing, pakailah antibiotik dan obat cacing yang berspektrum luas. Untuk antibiotik dan obat cacing kita bisa membeli di toko pakan ternak di sekitar kita. Kalau kesulitan kita bisa menggunakan daun kluwih (bukan sukun lho..) yang sudah kering lalu dibakar, abunya kita kasih air dan di saring, airnya diminumkan untuk obat cacing dan antibiotik dan ampasnya bisa untuk mengobati kulit dan kutu dengan cara kita gosok ke badan kambing sebelum dimandikan.




3.    Pembuatan pmt (pengganti makanan ternak).
Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan yang bisa dipilih, disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Jika di lingkungan banyak terdapat jerami, maka sebagai bahan dasar makanan, bisa menggunakan jerami. Dan jerami yang sangat bagus nilai gizinya adalah jerami kangkung. Untuk jerami padi memang cukup bagus, walaupun nilai gizinya tak sebanyak jerami kangkung, tentu masih harus ditambah dengan bahan-bahan lain agar asupan gizinya terpenuhi.
Perlu sedikit berhati-hati untuk jerami padi ini, karena ada beberapa bagian yang akan berefek merusak rumen ternak. Jika itu terjadi, ternak akan nampak membuncit pada bagian perutnya saja, dan berakibat tetap kurus dalam jangka waktu yang panjang. Adapun beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan makanan kambing tersebut, antara lain :
§  jerami, dari tanaman pertanian (padi, jagung, tebu, kangkung, kedelai dll)
§  kulit umbi-umbian (kulit singkong, ubi jalar dll)
§  kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kulit kopi dll).
§  sayur-sayuran (untuk menekan biaya, bisa menggunakan sisa-sisa sayur dari pasar, dengan pola fermentasi basah)
§  daun-daunan, baik yang masih basah maupun yang telah kering.
 Terlebih dahulu bahan dasar harus ditambah dengan bahan-bahan lainnya agar asupan gizi terpenuhi, lalu difermentasi sebelum diberikan pada kambing. Waktu yang dibutuhkan berbeda antara bahan dasar yang satu dengan yang lain. Untuk jenis-jenis bahan kering, proses fermentasi menggunakan HCS SOC membutuhkan waktu minimal 24 jam, sedangkan untuk jenis-jenis basah (daun basah/hijau) hanya membutuhkan waktu minimal 3 jam dan telah siap diberikan pada kambing.
Perlu diperhatikan untuk proses fermentasi, jangan sampai terjadi lebih dari 7 hari, karena jika kelupaan, sampai lebih dari 7 hari, maka proses fermentasi akan berubah menjadi proses alkoholisasi, dan tak ada satupun probiotik yang bisa hidup di dalam alcohol. Jika itu terjadi, maka terpaksa bahan-bahan yang ada terpaksa harus difermentasi ulang setelah terlebih dahulu dikeringkan.




4.    Pemeliharaan kesehatan
Untuk memelihara kesehatan ternak kambing dengan metode ini cenderung lebih mudah, karena pmt yang dimakan setiap hari, telah memenuhi standart kecukupan gizi atau gampangnya istilah “empat sehat lima sempurna, tentu kambing lebih tahan terhadap serangan penyakit, namun jika ternyata tetap ada yang terserang penyakit, maka kita memang harus segera mengambil langkah-langkah penyembuhan.
Di dalam training yang diselenggarakan HCS, hal itu akan dibahas secara detil agar resiko kematian bisa ditekan dengan prosentase minimal. Bahkan dalam praktek aplikasi di lapangan justru sering terjadi tingkat kematian sampai 0%.
cara ternak kambing pola hcs terbaru
Hal itu sangat mungkin terwujud selama peternak tidak merubah teori-teori yang telah di dapat dari pelatihan dengan hal-hal yang sifatnya masih coba-coba. Jika pemeliharaan baik dan pengolahan makanan sempurna maka, bau kambing yang biasanya menyengat akan hilang dan dipastikan tidak berbau. Demikian juga dengan bau kandang, dengan sendirinya akan terbebas dari bau kotoran yang sangat mengganggu lingkungan. Melihat kenyataan seperti itu, maka untuk penggemukan kambing pola HCS bisa juga diterapkan di wilayah pinggiran kota.



5.    Masa panen
Panen bisa dilakukan setiap 3 - 4 bulan sekali setelah berat badan kambing mencapai standar berat badan yang kita inginkan agar target harga jual yang telah kita tentukan akan dapat tercapai. Untuk idealnya target harga jual yang harus terealisir adalah harga mencapai minimal 2 kali lipat dari harga asal bibit setelah dipelihara selama 3 bulan, atau dengan kata lain, setelah 3 bulan keuntungan kotor adalah 100%.
Dan pada kenyataannya, bahkan banyak mitra HCS yang justru dapat mencapai 200%. Atau ukuran secara umum, kambing dewasa yang telah dirawat 3 bulan, setelah dibelikan bibit lagi akan cukup untuk membeli 2 - 3 ekor kambing bibit dan biaya pakan selama 3 - 4 bulan. Hasil yang cukup prospektif untuk tahap-tahap awal.


Ø  Pangsa pasar
Kambing mempunyai peluang dan potensi pasar yang bagus, karena untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri bahkan di ekspor. Kambing merupakan ternak yang memiliki sifat toleransi yang tinggi terhadap bermacam-macam pakan serta mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai lingkungan. Peluang pasar kambing :
1.    Pangsa pasar kambing terbuka lebar (lokal, domestik, ekspor);
2.    Cita rasa daging kambing sangat spesifik;
3.    Dengan potensi lahan pakan cukup memadai mempunyai peluang untuk pengembangan populasi lebih besar.
Sedangkan potensi pasar kambing, antara lain :
1.    Meningkatnya pertambahan penduduk, maka permintaan daging kian meningkat setiap tahun;
2.    Meningkatnya daya beli, sehingga kebutuhan daging meningkat;
3.    Terjadinya perubahan dalam pola konsumsi dan peningkatan dalam kesadaran gizi masyarakat.
Berkembangnya usaha ternak kambing secara luas, maka diharapkan kebutuhan daging di dalam negeri akan terpenuhi dengan baik sehingga pemenuhan gizi masyarakat Indonesia dapat terpenuhi dan dapat mendorong pertumbuhan serta dapat meningkatkan kecerdaskan masyakat/penduduk Indonesia.
Dengan adanya peluang dan potensi pasar kambing yang baik, maka disamping pemasaran kambing di dalam negeri juga mempunyai pasar luar negeri, antara lain : Malaysia, Arab Saudi. Untuk memenuhi pangsa pasar tersebut, maka diharapkan para peternak kambing lebih bersemangat dalam membudidayakannya secara intensif.

Advertisement
cara ternak kambing pola hcs terbaru | Blogs Multiraya | 5

0 comments:

Post a Comment