Tips memulai usaha ternak sarang burung walet |
Dan pada kesempatan yang sangat istimewa ini saya sebagai owner berwirausaha.netmembagikan ulasan tentang peluang bisnis budidaya sarang burung walet. Burung Walet sendiri merupakan burung pemakan serangga yang suka meluncur seperti pesawat luncur. Memiliki sifat setia yang akan selalu pulang kesarang yang sama seberapa jauhpun dia pergi mencari makan, setiap sore hari akan selalu pulang keasalnya.oleh sebab itu burung walet ini sangat sulit sebenarnya untuk dibudidaya, mungkin karena itu harga sarang nya tergolong sangat mahal. Untu memudahkan anda mengenal burung yang satu ini saya akan memberikan sedikit ciri ciri yang mudah dikenali dari burung walet.
Burung walet memiliki ciri ciri sebagai berikut :
- Berwarna gelap keseluruan, kalaupun ada warna lain pastilah sangat sedikit
- Berukuran tubuh sedang/kecil, kurang lebih seukuran burung gereja
- Terbangnya cepat
- Dan memiliki sayap berbentuk sabit yang melengkung dan meruncing,
- Memiliki kaki dan paruh sangat kecil
- Tidak bisa berjalan dengan kakinya sehingga tidak pernah hinggap di pohon.
- Mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap
- Dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.
- Mencari makan serangga yang terbang.
Sedangkan untuk sarang walet memiliki ciri ciri sebagai berikut :
- Berwarna putih, jadi sangat berbeda dengan sarang burung kebanyakan.
- Berbentuk keras seperti adonan kerupuk yang sudah padat.
- Berbau khas mungkin jika kalian mencium secara langsung akan langsung tau.
- Berbentuk seperti mangkok kecil jika diibaratkan, jadi tidak seluruhnya tertutup
- Biasanya menempel pada dinding atau gua dengan posisi bagian atasnya terbuka.
Proses Dan Cara Budidaya Burung walet
1. Pembuatan Gedung tempat tinggal walet (gedung walet)
Tips memulai usaha ternak sarang burung walet |
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, walet tinggal didaerah yang gelap dan lembab sehingga gedung calon tempat budidaya walet dibuat sangat rapat hanya terdapat 1 pintu masuk untuk pemilik, dan 1 cendela di bagian lantai paling atas gedung untuk pintu masuk walet.
Seriap gedung biasanya terdiri dari minimal 2 sampai 5 lantai, tergantung pemilik, tapi jika milik saya adalah sekitar 4 lantai, sedangkan di lantai bagian paing bawah dibuat seperti kolam dan di isi air.
Begitu juga di bagian luar gedung dibuat seperti parit keliling yang mengelilingi gedung ditujukan untuk minum walet dan mencegah semut dan binatang lain masuk ke gedung dan memankan telor burung walet.
Didalam gedung dipasangi speaker kecil kecil berjumlah banyak atau biasa kami sebut dengan istilah sreete yang kemudian diputarkan suara burung walet sepanjang hari. Tujuannya untuk membuat walet merasa berada dihabitatnya. Dan mengundang kawanan lain untuk tinggal. Untuk pendirian gedung walet sebaiknya jauh dari suara bising atau lingkungan terlalu ramai karena walet bisa tidak betah dan pindah.
Oh iya setelah gedung selesai dibuat atau direnovasi kita bisa menempelkan kotoran walet yang telah dicampur dengan air kemudian di tempelkan rata keseluruh bagian dalam gedung untuk membuat gedung berbau seperti walet hal ini bisa mengundang walet untuk tinggal.Untuk proses pengudangan walet pertama saya tidak bisa menjelaskan proses detailnya karena ini murni dari keberuntungan dan juga strategi yang diterapkan setiap orang tentu berbeda beda. Dan tentu saja cara satu dengan yang lain belum tentu sama kesuksesannya.Tapi biasanya ada beberapa orang yang menggunakan obat khusus yang disemprotkan didinding atau ada beberapa meminta bantuan pada peternak lain untuk diberikan calon indukan.
2. Makanan
Untuk makanan anda tidak perlu mempusngkannya karena walet akan mencari makanan sendiri.
3. Perawatan
Untuk perawatan biasanya parit dan klam air selalu diisi setiap beberapa hari sekali untuk mencegah air surut /kering dan mengakibatkan gedung menjadi panas.
4. Hama
Walet memiliki banyak hama yang mengganggu sehingga anda hrus memperhatikan benar keamanan gedung, beberapa hama walet diantaranya adalah :
- Semut
- Burung hantu atau elang dan pemakan burung kecil lainnya.
- Kadal/tokek
- tikus
- kecoa dan masih banyak lagi
Untuk penanganannya tentu berbeda beda tapi biasanya setiap peternak walet pasti memiliki senapan angin yang dipakai untuk menembak burung predator atau hanya untuk sekedar menakut nakutinya.
5. Panen
Sarang burung walet dapat dipanen bila keadaan sudah memungkinkan, perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. karena Jika terjadi kesalahan saat proses menanen akan berakibat fatal bagi burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:
1. Panen Penetasan
Pada cara ini sarang dipanen ketika anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan nya adalah, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya.
tapi keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
panen ini paling cocok dilakukan pada awal awal untuk memperbanyak koloni.
2. Panen Buang Telur
Cara ini dilakukan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. keuntungan panen ini yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
3. Panen rampasan
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan.
Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
Adapun waktu panen adalah:
Panen 4 kali setahun
Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan.
Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.
Panen 3 kali setahun
Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.
Panen 2 kali setahun
Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.
PASCAPANEN
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor.
mungkin hanya itu yang bisa berwirausaha.net bagikan kali ini tentang cara budidaya walet, semoga bermanfaat dan sukses selalu dengan usaha anda.
0 comments:
Post a Comment