Penyinaran dengan lampu neon 3 jam setiap malam pada seekor itik bisa mempercepat pertumbuhannya serta bisa bertelur pada umur 4 bulan. hasil penelitian dr. tatang santanu adikara, dosen fkh unair. ITIK perlu listrik untuk cepat tumbuh menjadi dewasa. Dengan pencahayaan, neon selama tiga jam, setiap lepas petang, seekor anak itik bisa bertelur pada umur empat bulan. Lebih cepat empat bulan ketimbang teman-temannya yang tak pernah disentuh sinar neon. Penyinaran neon tiga jam setiap malam itu bisa juga memacu pertumbuhan fisik anak itik. Dalam waktu dua bulan, anak itik umur seminggu berbobot 112 gram bisa dikatrol beratnya hingga mencapai 600 gram. Jauh lebih tinggi dibanding kawan-kawannya yang tanpa penyinaran, yang berat rata-ratanya 420 gram.
Soal pengaruh pencahayaan lampu neon terhadap itik ini telah diteliti oleh Dr. Tatang Santanu Adikara, dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair, Surabaya.
Hasil penelitian itu dikemukakan Tatang pada pertemuan ilmiah nasional Persatuan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI), di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, pekan ini. Tatang sudah cukup lama menggauli itik. Dia pernah meneliti masalah daya tahan itik terhadap virus tetelo, untuk skripsinya di FKH Unair, 1978. Lantas disertasinya, dia mengangkat soal pengaruh cahaya terhadap kelenjar, alat, dan daya reproduksi itik. Seusai mengambil gelar doktor di IPB 1986 Tatang kembali ke almamaternya untuk mengajar. Bebek tetap menjadi pilihannya untuk kegiatan riset pasca disertasinya. Cahaya neon, menurut riset Tatang, ternyata berpengaruh terhadap manajemen hormonal pada itik. Secara teoretis, cahaya bisa memberikan rangsang pada retina mata. Lantas, saraf simpatis pada bebek itu akan meneruskannya ke otak.
Bagian otak yang tergerak oleh rangsang itu adalah kelenjar pinealis. Sebagai reaksinya, keleniar ItU akan mengurangl produksi hormon melatoninnya. Hormon bikinan kelenjar pinealis itu berperan dalam membatasi aktivitas produksi hormon pada kelenjar hipofise anterior. Padahal, kelenjar hipofiselah yang mengatur pertumbuhan dan pendewasaan pada sebuah individu. Berkat cahaya ekstra itu, menurut riset Tatang, kadar melatonin dalam darah bisa menurun. Maka, faktor penghambat pertumbuhan dan pendewasaan bisa berkurang dominasinya. Tapi cahaya bohlam pijar listrik dan lampu minyak tak bisa memberikan manfaat yang sama. Respons retina itik khusus untuk cahaya putih, seperti sinar matahari atau neon. Berikut ini beberapa usaha yang bisa membuat itik kita sehat :
Sanitasi
Mau diakui atau tidak bahwa sanitasi memegang peranan penting sebagai usaha utama dalam pencegahan penyakit. Sanitasi meliputi kebersihan kandang, kebersihan peralatan kandang, kebersihan pakan (kualitas pakan), dan juga pengelolanya. Kalau sekarang kita lebih mengkhususkan masalah sanitasi kandang maka kandang itik sebaiknya tidak lembab, kotoran itik dan sisa pakan kalau bisa tidak sampai menumpuk sehingga menyebabkan bau.
Usaha yang dapat kita lakukan agar kandang kita tidak terlalu lembab adalah sebagai berikut :
- Memberi alas jerami, di samping mampu menyerap air bisa juga sebagai usaha untuk mengurangi resiko telur pecah dan menjaga agar kulit telur tetap bersih
- Merancang dan mendesain kandang sedemikian rupa agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kandang
- Tidak meletakkan tempat pakan atau minum di dalam kandang yang beratap permanen.
Ibarat manusia yang melakukan aktifitas, itik juga perlu bergerak. Itik yang dipelihara secara intensif mempunyai ruang gerak yag terbatas. Pembatasan ruang gerak ini mempunyai alasan yaitu agar pakan yang dikonsumsi itik efektif untuk produksi dan reproduksi. Oleh karena itulah kita dituntut untuk pandai-pandai dalam mengatur ruang sehingga itik masih bisa merasa nyaman dan tidak berdesak-desakan.
Cara Pemberian Pakan
Hampir bisa dipastikan, sumber penyakit pada itik biasanya berasal dari pakan yang telah beracun, yakni pakan yang telah ditumbuhi jamur, apek, dan berkutu. Cara pemberian pakan dan cara penyimpanan pakan berpotensial besar menyebabkan pakan menjadi beracun. Usaha yang dapat kita lakukan adalah berusaha memberikan pakan yang bersih, segar dan bebas dari racun.
Itik Kanibal
Penyebab utama itik kanibal adalah pola makan yang salah. Adapun penyebab lain itik kanibal antara lain :
- Kebutuhan nutrisi itik tidak mencukupi sehingga tubuh sesamanya menjadi sasaran.
- Jumlah itik dalam satu kandang terlalu padat, sehingga itik akan saling berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Untuk itu kepadatan kandang perlu diperhatikan begitu juga luasannya
- Udara di dalam kandang terlalu panas, kelembaban tinggi. Untuk menanggulangi hal ini kandang perlu diberi ventilasi yang cukup
- Ada itik lain (itik baru) masuk ke dalam kelompok itik yang lain.
Para peternak itik di Tegal dan Cirebon mempunyai cara tradisional agar itiknya tetap sehat. Cara tersebut di antaranya :
- Untuk menyehatkan badan, itik diberi rebusan gula dan asam 2-3 kali dalam satu bulan. Cara pemberiannya dengan mencampurkannyadalam air minun. Ramuan ini diyakini bermanfaat untuk menyegarkan peranakan itik.
- Agar itik tidak keracunan, itik diberi air rebusan daun johar. Caranya : 1kg daun johar direbus dengan air sebanyak 1-1,5 liter hingga menyusut menjadi 0,5 liter, lalu air rebusan ini dicampurkan ke dalam air minum itik. Ramuan ini bisa untuk 100 ekor itik .
- Untuk menghindari keracunan, itik bisa pula diberi rebusan daun pepaya. Cara membuatnya sama seperti membuat rebusan daun johar di atas .
- Untuk meningkatkan nafsu makan itik menggunakan daun pace atau sere. Daun pace atau sere ini diiris kecil-kecil dan dicampurkan dengan pakan. Diberikan setiap dua minggu sekali, 1 kg untuk 100 ekor itik .
- Untuk membunuh cacing bisa dengan mencampurkan daun pepaya atau bunga pepaya yang dirajang halus. Pemberian cukup 2 minggu sekali atau satu bulan sekali.
0 comments:
Post a Comment