panduan budidaya belut bagi pemula |
Kolam pembesaran belut dapat menggunakan kolam permanen ( tembok ) memiliki ukuran maksimal 500 cm X 500 cm kedalaman 120 cm, kolam dari Drum bekas / tong , kolam jarring namun demikian anda juga bisa menggunakan kolam terpal dengan ukuran 400 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm.
Menggunakan kolam terpal memang lebih efisien dan mudah dipindahkan apabila ingin dipindahkan ke tempat lain. Kondisi air ph ideal bagi belut adalah 5 – 7 dengan suhu air antara 16 – 21 derajat Celcius. Untuk menghindari suhu kolam naik akibat sinar matahari langsung sebaiknya kolam diberi atap atau di beri tanaman eceng gondok di atas permukaan air.
Media Pemeliharaan
Setelah anda menyiapkan kolam tersebut di atas, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan media pemeliharaan dengan urutan dan ukuran sebagai berikut:
Jerami setinggi 25 - 40 cm.
- Pupuk Urea 5 kg dan NPK 5 kg (kolam berukuran 500 cm X 500 cm atau perbandingannya). Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
- Pupuk Kandang setinggi 5 cm.
- Pupuk kompos setinggi 5 cm.
- Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
- Cincangan Batang Pisang setinggi 10 cm.
- Lumpur/tanah setinggi 15 cm.
- Air setinggi 5 cm.
Media pemeliharaan ini di diamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih 2 sampai 3 minggu, atau paling lama 1 bulan sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang akan dibudidayakan. Untuk mengetahui media sdh matang dgn menencapkan bambu / peralon sampai kedasar kolam angkat pelan- pelan keatas bila gelembung bening dan tdk ada bau maka media sudah matang. Setelah media matang alirkan air selama 3 – 4 hari untuk menghilangkan racun diamkan selama sehari bibit baru boleh ditebar
Persiapan benih / bibit belut
Pelaksanaan pembesaran dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat masimal. Bibit belut ini harus dipilih yang sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akan menghasilkan hasil yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula.
Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan atau goresan.
- Gerakan lincah dan agresif.
- Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.
- Tubuh dan kepala seimbang / kecil dan berwarna kuning kecoklatan.
Umur antara 2-4 bulan. Tidak dianjurkan benih berwarna hitam dgn bagian perut berwarna kemerahan benih seprti ini akan tumbuh kerdil, hindari membeli benih dgn cara setrum, benih yg baik adalah hasil tangkapan dgn wuwu / bubu. - Pakan dan kebiasaan makan belut
Hama dan Penyakit
- Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut.
- Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut antara lain: berang-berang, ular, katak,burung, serangga, musang air dan ikan gabus.
- Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing.
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri,jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Panen
Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :
1) Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
2) Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai denganpermintaan pasar/konsumen 10 ~15 ekor / kg).
Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain : bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.dan jangan lupa Komentarnya ya.
0 comments:
Post a Comment