cara ternak kambing dengan pakan fermentasi

Advertisement
cara ternak kambing dengan pakan fermentasi
Dulu peternak Indonesia selalu disibukkan untuk mencari rumput dan menggembalakan ternak mereka saja. Sehingga pendapatan mereka hanya sedikit dan menggantungkan hidupnya hanya dari dari hasil jual ternak itu saja. Sekarang sudah banyak beternak kambing tanpa ngarit, tanpa angon, tanpa bau dan rendah kolesterol sehingga aman dikonsumsi oleh penderita darah tinggi, kolesterol tinggi dan lainnya.

Beberapa bulan lalu ketika cara ini di terapkan banyak orang yang merasa heran Mengapa kambing bukannya diberi makan rumput tetapi malah dikasih limbah yang berupa kulit kacang hijau, kulit jagung, kedebok pisang dan ditambah katul sedikit. Ada beberapa orang yang merasa kasihan kepada kambing tersebut kemudian dicarikan rumput dibelakang rumah untuk pakannya. Ketika aku tahu kejadian itu, maka mereka saya beri tahu, bahwa kambing itu sengaja di beri pakan limbah yang sudah di fermentasi selama 24 jam kemudian bisa diberikan untuk selamanya, selama persediaan masih cukup asalkan tidak kena sinar matahari langsung dan tidak terkena hujan fermentasi tersebut masih baik buat pakan kambing.

Setelah mereka tahu kemudian selanjutnya ikut mengamati perkembangan setiap harinya , mereka sepertinya heran kenapa hanya diberi pakan seperti itu, tanpa di kasih rumput segar ternyata perkembangannya sangat cepat besar dan sehat. Lebih heran lagi ternyata kotoran dan urinnya tidak bau sama sekali, dan inilah yang sangat di harapkan oleh para peternak kambing. Bahkan beberapa peternak juga saya ajak ke tempat peternak yang lainnya untuk melihat hasil penyembelihan kambing yang sudah mengikuti cara tersebut, ternyata lemaknya hanya sedikit sekali, Kata orang yang ikut memotong daging kambing tersebut lemaknya hanya ada di sekitar ekor saja.

Menurut salah satu peternak, cara membuat pakan alternatif dilakukan dengan membuat pakan sekaligus dalam jumlah banyak sehingga ketersediaannya cukup untuk beberapa minggu. Tentu pemilihan tehnologi dan bahannya menjadi syarat utama.

FERMANTASI
Tehnologi fermentasi pakan bisa menjadi pilihan mudah. Alasannya, bahan baku bisa dari berbagai daun dan jenis rumput kering atau limbah pengolahan kedelai (menjadi tahu atau tempe). Bisa juga dari gedebok pisang ditambah bekatul. Semua bahan itu dicampur lalu difermentasi selama minimal 3×24 jam. Hasilnya adalah makanan ternak fermentasi yang lebih awet dengan bau khas dan kandungan karbohidrat, protein dan vitamin cukup stabil. Pemberian pakan secara teratur dengan jumlah seimbang antara berat pakan dan berat hewan membuat hewan ternak menjadi terpelihara secara lebih baik. Masalahnya adalah bagaimana membuat pakan ternak dari bahan seadanya seperti tersebut di atas secara cepat, banyak dan berkelanjutan sampai usia ternak mencukupi sesuai harapan baik untuk dijual maupun untuk bibit.

Mau tau cara buat pakan ternak fermentasi ini ?

MEMBUAT PAKAN FERMENTASI
Cara yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus, EM-4 dan lain-lain).

CARA KE I BAHAN DAN UKURAN
  • 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa)
  • 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
  • 6-7 Lt : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
  • 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
  • 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN
  • Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  • Alat pemotong sabit atau sejenisnya
  • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT
  • Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  • Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  • Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  • Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  • Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  • Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  • Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
  • Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  • Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN
Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi) Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor

KETERANGAN
Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan tersebut tidak langsung mau supaya dilatiih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
Agar ternak cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat, Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat)
Advertisement
cara ternak kambing dengan pakan fermentasi | Blogs Multiraya | 5

0 comments:

Post a Comment